Jumat, 28 Januari 2011

Renungan kematian

Pejamkanlah mata anda lima menit. Bayangkanlah detik-detik sakaratul maut yang suatu saat pasti menimpa anda. Bayangkanlah beratnya pencabutan nyawa dan penderitaannya. Bayangkanlah ketika nyawa anda benar-benar telah lepas dari tubuh anda. Dan itulah kematian. Bayangkanlah saat perpisahan anda selama-lamanya itu dengan istri,orang tua, anak-anak, orang-orang tercinta dan segenap sahabat anda. Jasad anda di tempat pemandian. Anda dimandikan dan dikafani. Selanjutnya anda dibawa ke masjid untuk disholatkan. Lalu anda dipanggul d atas pundak-pundak orang-orang untuk dikuburkan.

Bayangkanlah bahwa malam ini adalah malam pertama anda di kuburan!Bayangkanlah kedatangan malaikat Munkar dan Nakir yang akan menguji anda dengan beberapa pertanyaan. Bayangkanlah kengerian anda seandainya tiba-tiba lidah anda kelu tak mampu menjawab. Bayangkanlah amal perbuatan anda anda ayang akan dijelmakan menjadi manusia untuk menemani anda. Aakah ia seorang manusia yang rupawan atau manusia terjelek yang pernah anda lihat?Bayangkanlah kesendirian anda , kegelapan dosa dan maksiat anda. Bayangkanlah ratusan atau bahwan ribuan tahun penantian datangnya kiamat?

Bayangkanlah apakah kuburan anda itu menjadi bagian dari taman surga? Ataukah nenjadi bagian dari neraka?Bayangkanlah keinginan anda bias kembali ke dunia,meski sehari untuk menambah amal sholih. Bayangkanlah betapa butuhnya Anda terhadap tambahan pahala, tetapi anda tidak berdaya. Bayangkanlah betapa beratnya, betapa menderitanya.

Yakinlah Anda pasti mengalami semua itu, entah kapan. Yang jelas, kurang dari 100 tahun anda sudah meninggal dunia. Tapi bias jadi, besok atau minggu depan, bulan depan, atau tahun depan Anda sudah mati. Kematian selalu mengintai manusia di mana saja dia suka, tidak peduli siang atau malam,anak-anak, remaja atau sudah tua. Tidak peduli dalam keadaan sehat atau sakit, suka cita atau duka lara, aman atau perang, kaya atau miskin, raja/pemimpin atau rakyat jelata, pria atau wanita. Tidak peduli di rumah, di kantor, atau di perjalanan, didarat, di laut atau di udara. Ya tidak seorang pun dari kita yang memastikan dirinya aman dari kematian.

Lalu, apa bekal dan persiapan Anda untuk kematian yang sewaktu-waktu menyergap kita?pasti Anda keluhkan dosa-dosa yang menggunung dan kebaikan yang sedikit.Tapi, bersyukurlah Anda sekarang masih hidup, Anda belum mati.Jemputlah bekal kematian sekarang. Sebelum dating menyesalan yang menyesakkan dada, sesal yang tiada lagi berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar